Followers

Memaparkan catatan dengan label PALESTIN. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label PALESTIN. Papar semua catatan

Khamis, 29 Januari 2009

Benarkah Amarika bukan musuh islam ?? -Malaysiakini

Presiden Amerika Syarikat (AS), Barack Obama memberitahu dunia Islam bahawa "Amerika bukan musuh anda" dan mengulangi janjinya untuk menyampaikan ucapan di ibu kota sebuah negara Islam.Obama memberitahu stesen televisyen Al-Arabiya semalam, beliau yang pernah tinggal di Indonesia selama beberapa tahun pada zaman kanak-kanak dan kunjungannya ke negara-negara Islam meyakinkan beliau bahawa manusia berkongsi harapan dan impian tertentu walau apa pun agama mereka.

"Kewajipan saya kepada dunia Islam adalah untuk menyampaikan mesej bahawa Amerika bukan musuh anda."Kami kadang-kadang melakukan kesilapan, kami bukan sempurna," kata Obama dalam wawancara pertamanya dengan televisyen Arab sejak menjadi Presiden AS pada 20 Januari lalu."Bagaimanapun jika kita melihat rekod sejarah, Amerika bukan dilahirkan sebagai sebuah kuasa penjajah dan tidak ada sebab kita tidak dapat mengembalikan hubungan perkongsian serta saling menghormati yang terjalin antara Amerika dengan dunia Islam selewat 20 atau 30 tahun lalu," jelas beliau.

Obama berjanji untuk menunaikan komitmen beliau untuk berucap kepada dunia Islam dari ibu kota sebuah negara Islam."Kami akan menunaikan banyak komitmen yang telah saya suarakan untuk melakukan tugas lebih berkesan dalam menghubungi, mendengar dan bercakap dengan dunia Islam," katanya tanpa menyatakan tarikh atau negara Islam yang bakal dikunjungi itu. Menyentuh tentang konflik Palestin-Israel, Obama berkata, kedua-dua pihak perlu kembali ke meja rundingan.

Beliau menjelaskan, menangani konflik tersebut adalah sebahagian daripada pendekatan lebih komprehensif yang akan diambil oleh pentadbiran beliau dalam hubungannya dengan dunia Islam."Mustahil bagi kami untuk membuat pertimbangan berdasarkan konflik Palestin-Israel sahaja tanpa mengambil kira apa yang berlaku dengan Syria atau Iran atau Lebanon atau Afghanistan dan Pakistan."Kesemuanya itu saling berkaitan," kata Obama kepada stesen berpangkalan di Dubai itu.Beliau menegaskan pentadbirannya sudah mula menunaikan janjinya dengan melantik bekas Senator AS, George Mitchell sebagai duta khas ke Asia Barat.
Mitchell dijadual berlepas ke rantau itu malam ini.

"Kesudahannya kami tidak boleh memberitahu sama ada pihak Israel atau Palestin apa yang terbaik untuk mereka."Mereka sendiri akan perlu membuat beberapa keputusan, tetapi saya percaya masanya sudah tiba untuk kedua-dua pihak menyedari bahawa jalan yang mereka ambil sekarang tidak akan membawa kemakmuran dan keselamatan kepada rakyat mereka, dan sebaliknya mereka kini perlu kembali ke meja rundingan," kata Obama
ulasan Pendekar serkam :
Bermacam-macam janji yang telah dibuat oleh Presiden Amerika baik yang dulu hingga kini kepada dunia islam bahawa mereka tidak memusuhi islam tetapi apa yang berlaku mereka lebih banyak berkompromi dengan musuh islam terutamanya negara haram israel. Boleh kah kita mempercayai kata-kata pemimpin sebegini lagi ?? andai kata Presiden Barak Hussin Obama ingin mengotakan janji untuk membantu negara islam yang tertindas, maka beliau perlulah memutuskan hubungan dengan israel. Jika tidak, nescaya seluruh ummat islam tidak akan merasa hormat pada beliau lagi.

Selasa, 30 Disember 2008

Kebiadaban Israel, Sekadar Dikecamkah?-Malaysiakini

sedutan daripada Ruangan Rencana Laman Suara Merdeka

Sekadar dikecamkah kebiadaban Israel yang baru saja membombardir Jalur Gaza, dan membunuh lebih dari 300 warga Palestina? Seperti biasa, kecaman dunia tak dihiraukan. Kebrutalan berlangsung sebagai ”tontonan tragedi kemanusiaan tanpa dunia bisa berbuat apa-apa”. Pejabat Negeri Yahudi itu mengakui, sekitar 110 bom berbobot hampir 50 ton diluncurkan oleh jet-jet tempur dari langit Gaza. Sasarannya bukan hanya markas dan gudang senjata kelompok Hamas, tetapi juga berbagai fasilitas sipil Palestina. Rumah sakit, sekolah-sekolah, masjid terbesar Al Shifa, gereja, dan televisi Al Aqsa hancur.

Tragedi Gaza kali ini merupakan yang terburuk dengan korban tewas terbanyak dalam serangan satu hari Israel ke Palestina sejak kawasan itu dicaplok pada 1967. Ironisnya, dan seperti sengaja mengobarkan tantangan kepada dunia, serangan tersebut bertepatan dengan momentum datangnya Tahun Baru 1430 Hijriyah. Tank-tank Israel juga bergerak bersama sekitar 6.000 tentara cadangan yang dimobilisasi ke perbatasan untuk menindaklanjuti serangan udara dengan penyerbuan darat. Di pihak Palestina, pemimpin Hamas Ismail Haniya menyatakan para pejuangnya tidak akan mundur sejengkal pun.

Pemerintah Indonesia, seperti para pemimpin dunia lainnya, mengutuk kebrutalan tersebut. Dunia menyerukan dihentikannya kekejian itu, yang dianggap tidak bertanggung jawab dan melanggar ketentuan-ketentuan hukum internasional termasuk Konvensi Jenewa. Kiranya kita juga perlu bergerak lebih keras dengan memanfaatkan posisi sebagai anggota Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk menggugat problem serius internasional itu. Kita sudah bisa menggambarkan reaksi kekuatan-kekuatan utama dunia, karena mudah diduga, Amerika Serikat selalu bersikap dari sudut pandang Israel.

Ketika masyarakat dunia mengutuk, Amerika justru mendesak Hamas untuk menghentikan serangan-serangan roket ke Israel jika menghendaki konflik itu berakhir. Substansi pernyataan dari Gedung Putih berkebalikan dari opini arus utama internasional, yakni bahwa Hamas harus mengakhiri terornya jika ingin berperan dalam masa depan Palestina. Pernyataan tersebut malah berbobot sebagai ”restu” agresi ketimbang penyelesaian. Jadi, perubahan apa pun dalam kepemimpinan di negeri adidaya itu, rasanya memang sulit mengharapkan objektivitas dalam bersikap mengenai konflik Palestina - Israel.

Jika jalan kekerasan yang dipilih Hamas dipandang sebagai aksi teror, bukankah langkah-langkah Israel selama ini merupakan perwujudan nyata ”terorisme negara” yang nyaris tidak pernah tersentuh oleh kecaman, dan apalagi tindakan resolusi dari PBB sebagai lembaga internasional tertinggi? Apakah realitas ideologi merupakan landasan berpikir utama Amerika dan negara-negara Barat, walaupun selalu diopinikan bahwa sumbu dan akar konflik Timur Tengah itu bukan konflik agama tetapi berlatar belakang politik? Kesan Palestina sebagai komoditas performa politik Amerika pun makin sulit terhindarkan!

Muncul dugaan agresi tersebut bermotif dagangan politik dalam negeri Israel, yakni sebagai tindakan menarik simpati publik yang tengah menghadapi pemilu legislatif. Kekuatan ultrakonservatif sedang berusaha untuk meyakinkan rakyat walaupun memilih cara yang sangat biadab. Secara internasional, muncul analisis tindakan itu merupakan ”pesan” ketidakyakinan Israel kepada presiden AS terpilih Barrack Obama yang dikhawatirkan bakal bersimpati kepada Palestina. Namun, apa pun, yang terjadi adalah kebiadaban, dan kali ini dunia Arab mesti bersatu suara dengan masyarakat antarabangsa yang berakal sihat!

350 Gugur, Sejumlah Keluarga Habis, 1700 Luka-luka di Gaza -Malaysiakini

Jumlah korban dalam serangan udara Israel dan laut Israel di Jalur Gaza, dimana masjid dan permukiman penduduk menjadi sasaran mencapai 350 orang. Sementara korban luka-luka hingga kini mencapai 1650 orang, 300 di antaranya luka-luka berat.

Kemarin malam Ahad, pesawat tempur Israel dan kapal tempurnya menggempur wilayah barat kota Gaza sehingga korban meninggal. Sumber-sumber Palestina menyebutkan bahwa pesawat Israel jenis F-16 buatan Amerika, helikopter dan pesawat pejuang Israel menyerang wilayah tersebut. Dr. Basem Naeem, Menkes Palestina menyebutkan bahwa korban akibat seragan Israel sejak Sabtu kemarin luasa (27/12) diperkirakan akan meningkat tajam. Apalagi lebih dari 180 luka-luka dalam kondisi parah dan masih ada puluhan syuhada yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan yang diserang Israel.

Dalam konferensi persnya Ahad sore kemarin (28/12) ia menegaskan bahwa udara Gaza diselimuti oleh kabut hitam dan pesawat Israel. Sementara bumi Gaza penuh dengan syuhada, korban luka-luka dan kehancuran di sana-sini.

Ia juga menegaskan bahwa telah terjadi penurunan persediaan obat-obatan dan layanan kesehatan yang bekerja di bagian unit gawat darurat. Bahkan ada 105 jenis obat, 225 jenis peralatan kesehatan dan 93 bahan khusus untuk lab semuanya persediannya nol.

Basem menegaskan bahwa 50 persen mobil ambulan tidak bisa dioperasikan karena spearpartnya tidak tersedia karena blokade dan kekurangan bahan bakar. Semuanya terjadi di tengah dunia yang bungkam.

Ia menegaskan, pasukan Israel menyerang lembaga-lembaga dan pusat layanan umum. Bahkan sejak awal yang diserangan adalah lembaga sosial dan rumah-rumah penduduk.

Basem meminta kepada pasukan kesihatan Arab untuk segera pergi ke Gaza untuk memberikan bantuan kepada rakyat awam.Soal sejumlah korban yang dibawa keluar Gaza dan pernyataan sejumlah pejabat Arab yang tidak bertanggungjawab, ia menegaskan bahwa evakuasi bisa membahayakan karena kondisi luka sangat hebat. Karenanya, ia mengecam tindakan yang menyebabkan enam orang sipil Palestina yang gugur di Areys, Mesir.

Evakuasi akan dilakukan apalagi kondisi memungkinkan dan mobil ambulan Mesir harus memberikan bantuannya. Namun pihak Mesir menolak hal itu karena pertimbangan politik. Ia menegaskan bahwa sejumlah tim medis Arab siap pergi ke Gaza dan sebagian lagi masih berada di Mesir yang pemerintahannya melarang mereka pergi ke Gaza. Bahkan Mesir juga melarang bantuan medis Arab yang akan disalurkan ke Gaza.

Basem menyampaikan terimakasihnya kepada negara-negara yang memberikan bantuannya terutama Qatar, Saudi, Libia. Ia meminta Mesir agar mempermudah sampainya bantuan ke Gaza dan membuka perlintasan untuk masuknya tim medis. (bn-bsyr)

sumber : Palestineinfo

Isu Palestin: Kerajaan Malaysia Tidur-Malaysiakini


Kenyataan kerajaan Malaysia berhubung serangan Israel terhadap penduduk Gaza dianggap lemah seumpama lemahnya Perdana Menteri, Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi. Naib Presiden PAS, Mohammad Sabu berkata demikian hari ini sebagai mengulas kenyataan Perdana Menteri semalam."Isu serangan di Gaza adalah isu hak asasi manusia dan kerajaan Malaysia sepatutnya membuat kenyataan yang lebih keras," kecam beliau.

Mohamad Sabu mengesa seluruh rakyat Malaysia dan masyarakat antarabangsa mengecam tindakan zalim rejim zionis terhadap rakyat Palestin. Perjuangan rakyat Palestin kata beliau seharusnya disokong oleh semua warga dunia tanpa mengira agama. "Sebagai orang Islam kita wajib bersama rakyat Palestin menyokong usaha mereka mendapatkan hak mereka," tegas Mohammad Sabu.

Mohamad Sabu berkata demikian kepada media selepas menyerahkan memorandum kepada wakil duta Amerika di hadapan bangunan kedutaan tersebut tengah hari tadi. Selain Mohamad Sabu, turut bersama menyerahkan memorandum tersebut adalah Ketua Dewan Pemuda PAS Pusat, Salahuddin Ayob, Bendahari PAS Pusat, Dr Hatta Ramli, Pengerusi Lajnah Antarabangsa Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi dan AJK PAS Pusat, Dr Lo' Lo' Mohd Ghazali. Perhimpunan aman di hadapan kedutaan Amerika anjuran Dewan Pemuda PAS ini disertai oleh lebih 500 orang