Jumlah korban dalam serangan udara Israel dan laut Israel di Jalur Gaza, dimana masjid dan permukiman penduduk menjadi sasaran mencapai 350 orang. Sementara korban luka-luka hingga kini mencapai 1650 orang, 300 di antaranya luka-luka berat.
Kemarin malam Ahad, pesawat tempur Israel dan kapal tempurnya menggempur wilayah barat kota Gaza sehingga korban meninggal. Sumber-sumber Palestina menyebutkan bahwa pesawat Israel jenis F-16 buatan Amerika, helikopter dan pesawat pejuang Israel menyerang wilayah tersebut. Dr. Basem Naeem, Menkes Palestina menyebutkan bahwa korban akibat seragan Israel sejak Sabtu kemarin luasa (27/12) diperkirakan akan meningkat tajam. Apalagi lebih dari 180 luka-luka dalam kondisi parah dan masih ada puluhan syuhada yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan yang diserang Israel.
Dalam konferensi persnya Ahad sore kemarin (28/12) ia menegaskan bahwa udara Gaza diselimuti oleh kabut hitam dan pesawat Israel. Sementara bumi Gaza penuh dengan syuhada, korban luka-luka dan kehancuran di sana-sini.
Ia juga menegaskan bahwa telah terjadi penurunan persediaan obat-obatan dan layanan kesehatan yang bekerja di bagian unit gawat darurat. Bahkan ada 105 jenis obat, 225 jenis peralatan kesehatan dan 93 bahan khusus untuk lab semuanya persediannya nol.
Basem menegaskan bahwa 50 persen mobil ambulan tidak bisa dioperasikan karena spearpartnya tidak tersedia karena blokade dan kekurangan bahan bakar. Semuanya terjadi di tengah dunia yang bungkam.
Ia menegaskan, pasukan Israel menyerang lembaga-lembaga dan pusat layanan umum. Bahkan sejak awal yang diserangan adalah lembaga sosial dan rumah-rumah penduduk.
Basem meminta kepada pasukan kesihatan Arab untuk segera pergi ke Gaza untuk memberikan bantuan kepada rakyat awam.Soal sejumlah korban yang dibawa keluar Gaza dan pernyataan sejumlah pejabat Arab yang tidak bertanggungjawab, ia menegaskan bahwa evakuasi bisa membahayakan karena kondisi luka sangat hebat. Karenanya, ia mengecam tindakan yang menyebabkan enam orang sipil Palestina yang gugur di Areys, Mesir.
Evakuasi akan dilakukan apalagi kondisi memungkinkan dan mobil ambulan Mesir harus memberikan bantuannya. Namun pihak Mesir menolak hal itu karena pertimbangan politik. Ia menegaskan bahwa sejumlah tim medis Arab siap pergi ke Gaza dan sebagian lagi masih berada di Mesir yang pemerintahannya melarang mereka pergi ke Gaza. Bahkan Mesir juga melarang bantuan medis Arab yang akan disalurkan ke Gaza.
Basem menyampaikan terimakasihnya kepada negara-negara yang memberikan bantuannya terutama Qatar, Saudi, Libia. Ia meminta Mesir agar mempermudah sampainya bantuan ke Gaza dan membuka perlintasan untuk masuknya tim medis. (bn-bsyr)
sumber : Palestineinfo
Kemarin malam Ahad, pesawat tempur Israel dan kapal tempurnya menggempur wilayah barat kota Gaza sehingga korban meninggal. Sumber-sumber Palestina menyebutkan bahwa pesawat Israel jenis F-16 buatan Amerika, helikopter dan pesawat pejuang Israel menyerang wilayah tersebut. Dr. Basem Naeem, Menkes Palestina menyebutkan bahwa korban akibat seragan Israel sejak Sabtu kemarin luasa (27/12) diperkirakan akan meningkat tajam. Apalagi lebih dari 180 luka-luka dalam kondisi parah dan masih ada puluhan syuhada yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan yang diserang Israel.
Dalam konferensi persnya Ahad sore kemarin (28/12) ia menegaskan bahwa udara Gaza diselimuti oleh kabut hitam dan pesawat Israel. Sementara bumi Gaza penuh dengan syuhada, korban luka-luka dan kehancuran di sana-sini.
Ia juga menegaskan bahwa telah terjadi penurunan persediaan obat-obatan dan layanan kesehatan yang bekerja di bagian unit gawat darurat. Bahkan ada 105 jenis obat, 225 jenis peralatan kesehatan dan 93 bahan khusus untuk lab semuanya persediannya nol.
Basem menegaskan bahwa 50 persen mobil ambulan tidak bisa dioperasikan karena spearpartnya tidak tersedia karena blokade dan kekurangan bahan bakar. Semuanya terjadi di tengah dunia yang bungkam.
Ia menegaskan, pasukan Israel menyerang lembaga-lembaga dan pusat layanan umum. Bahkan sejak awal yang diserangan adalah lembaga sosial dan rumah-rumah penduduk.
Basem meminta kepada pasukan kesihatan Arab untuk segera pergi ke Gaza untuk memberikan bantuan kepada rakyat awam.Soal sejumlah korban yang dibawa keluar Gaza dan pernyataan sejumlah pejabat Arab yang tidak bertanggungjawab, ia menegaskan bahwa evakuasi bisa membahayakan karena kondisi luka sangat hebat. Karenanya, ia mengecam tindakan yang menyebabkan enam orang sipil Palestina yang gugur di Areys, Mesir.
Evakuasi akan dilakukan apalagi kondisi memungkinkan dan mobil ambulan Mesir harus memberikan bantuannya. Namun pihak Mesir menolak hal itu karena pertimbangan politik. Ia menegaskan bahwa sejumlah tim medis Arab siap pergi ke Gaza dan sebagian lagi masih berada di Mesir yang pemerintahannya melarang mereka pergi ke Gaza. Bahkan Mesir juga melarang bantuan medis Arab yang akan disalurkan ke Gaza.
Basem menyampaikan terimakasihnya kepada negara-negara yang memberikan bantuannya terutama Qatar, Saudi, Libia. Ia meminta Mesir agar mempermudah sampainya bantuan ke Gaza dan membuka perlintasan untuk masuknya tim medis. (bn-bsyr)
sumber : Palestineinfo
Tiada ulasan:
Catat Ulasan